Tuesday, 14 November 2023

Solo Traveling ke Yogyakarta

             Kembali lagi di postingan tentang perjalanan yang kulakukan. Kali ini aku ke Yogyakarta untuk mengurus suatu hal. Aku berangkat dari kos menuju stasiun Lawang (Semarang) dengan menggunakan Grab. Aku berangkat pagi, sehingga jalanan sangat ramai karena waktunya orang-orang berangkat sekolah atau bekerja. 


             Keretaku berangkat pukul 07.50 WIB dan aku sudah sampai di stasiun Semarang Tawang Bank Jateng pada pukul 07.00 WIB hahahaha. Aku sering begini, berangkat terlalu awal dari jadwal keberangkatan. Hal ini agar tidak terburu-buru dan aku bisa merasa lebih tenang. Lebih baik menunggu agak lama daripada hati cemas karena waktu datangnya terlalu mepet. 
             Kereta yang kunaiki adalah kereta Banyubiru. Harga tiketnya yakni Rp 40.000. Aku nantinya akan turun Solo karena kereta ini tidak langsung ke Yogyakarta. Sebenarnya ada kereta yang langsung ke Yogyakarta, yaitu kereta Joglosemarkerto namun harganya tidak masuk di budget-ku hahaha. Ini adalah tampilan luar dan dalam kereta Banyubiru ekonomi. 



             Pada saat kufoto keretanya masih sepi, namun setelah itu rame dan hampir full. Di gerbongku ini ada rombongan ibu-ibu yang sepertinya akan berlibur. Mereka begitu ramai karena suaranya memang keras. Terkadang guyonan mereka membuatku spontan tertawa. Memang celetukan emak-emak itu ada ada saja. Di perjalanan aku agak terkejut ketika melewati tambak. Jadi keretanya melewati sebuah tambak dan aku baru ini mengalami kereta melaju di atas air hahahaha. Fotonya berikut ini: 


             Singkat cerita aku sampai di stasiun Solo Balapan. Ning stasiun Balapan, kuto Solo sing dadi kenangan. Kowe karo sopo... Sesampainya di stasiun Solo Balapan, aku bertanya kepada petugas tempat untuk scan barcode tiket commuter line. Jadi aku naik commuter line dari stasiun Solo Balapan ke stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Harga tiketnya hanya Rp 8000. Ini pertama kalinya aku naik commuter line, jadi agak deg deg-an juga apalagi sendirian. Ketika kereta datang aku tidak sempat mengambil foto karena harus segera masuk untuk berebut kursi. Alhasil aku hanya mengambil foto langit-langit commuter line. Mau mengambil foto suasana di dalam commuter line tidak bisa karena seramai itu. Repot juga kalau harus ngedit ngeblur wajah mereka satu-satu hahaha. 



             Commuter lineYogyakarta ini melewati beberapa stasiun. Awal keberangkatannya yakni dari stasiun Palur, lalu ke Solo Jebres, Solo Balapan, Purwosari, Gawok, Delanggu, Ceper, Klaten, Srowot, Brambanan, Maguwo, Lempuyangan, dan Yogyakarta. Aku turun di stasiun Lempuyangan. Sebenarnya perjalanan seperti ini cukup menyenangkan selama tidak membawa banyak barang bawaan. 


             Dari stasiun Lempuyangan aku naik Grab ke tempat yang menjadi tujuanku. Aku harus keluar dari stasiun dulu dan berjalan menuju jalan layang. Hal ini karena tidak diperbolehkan untuk menaiki transportasi online di sekitar area stasiun. Langit Yogyakarta mendung ketika aku naik Grab. Dan benar saja, di tengah perjalanan hujan turun. Kami berhenti sebentar untuk memakai jas hujan. Aku melepas sepatuku agar tidak basah, sehingga aku nyeker. 


             Sesampainya di kampus, aku langsung menuju ruangan untuk menemui bapak dosen. Beliau sedang ada urusan sehingga aku harus menunggu dulu. Singkat cerita, urusanku selesai setelah ashar. Lumayan pening juga ya hahahaha. Setelahnya aku lihat pameran dari anak kampus. Pameran ini merupakan unjuk karya tugas akhir dari 2 mahasiswa. Berikut aku dokumentasikan beberapa karyanya:

2 Commandements: Death Sentence
karya Andreas Rilo Pambudi

Contagion, Neraka, Forbidden Love: Different Religion, Loro Blonyo
Karya Andreas Rilo Pambudi


Pewayangan Mandar karya Putra Wali Aco


Umbul-umbul karya Putra Wali Aco

Megibung karya Putra Wali Aco


                 Keren-keren karyanya, sayangnya kualitas kameraku tidak terlalu bagus jadi hasil foto dokumentasinya agak kurang jernih. Setiap mahasiswa penciptaan harus menunjukkan karyanya melalui pameran sebagai bagian dari ujian tugas akhirnya. Setelah menikmati karya-karya mereka, aku berjalan ke sebuah warung untuk makan. Akhirnya makan juga setelah menempuh perjalanan dari pagi hahahaha. Kesehatanmu loh, makan number one, tidur number one juga. Apapun yang dianggap penting jadikan sebagai number one. 
                 Setelah makan, aku naik Grab lagi menuju terminal Giwangan. Namun ternyata bisnya sudah terlewat dan tidak ada bis lagi setelahnya. Hmnnn terpaksa aku naik travel. Yah daripada aku harus jalan kaki ya kan hahahaha. Menunggu mobil travel sangat lama hingga berjam-jam. Aku sudah lelah sekali ingin tidur tapi mobilnya tidak kunjung datang. 


Terminal Giwangan

                 Akhirnya setelah menunggu cukup lama, mobil travelnya datang. Aku naik dan duduk di belakang bapak supir. Mobil travelnya melewati Tugu Yogyakarta. Aku sudah tidak mendokumentasikan apa-apa lagi karena aku banyak tidurnya di mobil travel :D. Sepertinya sepanjang perjalanan aku tidur. Namun uniknya, ketika hampir sampai di gang kos, aku tiba-tiba terbangun. Memang seringnya begitu ya, seperti ada yang membangunkan jika kita hampir sampai di tempat tujuan kita. 

Tugu Yogyakarta

Entah ini apa

                 Aku sampai kos pukul 23.30 WIB. Lelahnyaa..... Besok paginya harus melanjutkan rutinitas lagi. Sekian cerita perjalanan ini, terima kasihhh. Sampai jumpa di cerita perjalanan selanjutnya. 



 









No comments:

Post a Comment

Pengunjung yang keren, komentar ya...